|
ثُمَّ نَظَرَۙ
tsumma nadhar
Kemudian dia memikirkan (untuk melecehkan Al-Qur’an). (Al-Muddatstsir:21)
|
ثُمَّ عَبَسَ وَبَسَرَۙ
tsumma ‘abasa wa basar
Kemudian, dia berwajah masam dan cemberut (karena tidak menemukan kelemahan Al-Qur’an). (Al-Muddatstsir:22)
|
ثُمَّ اَدْبَرَ وَاسْتَكْبَرَۙ
tsumma adbara wastakbar
Kemudian, dia berpaling (dari kebenaran) dan menyombongkan diri. (Al-Muddatstsir:23)