|
ثُمَّ عَبَسَ وَبَسَرَۙ
tsumma ‘abasa wa basar
Kemudian, dia berwajah masam dan cemberut (karena tidak menemukan kelemahan Al-Qur’an). (Al-Muddatstsir:22)
|
ثُمَّ اَدْبَرَ وَاسْتَكْبَرَۙ
tsumma adbara wastakbar
Kemudian, dia berpaling (dari kebenaran) dan menyombongkan diri. (Al-Muddatstsir:23)
|
فَقَالَ اِنْ هٰذَآ اِلَّا سِحْرٌ يُّؤْثَرُۙ
fa qâla in hâdzâ illâ siḫruy yu'tsar
Lalu, dia berkata, “(Al-Qur’an) ini tidak lain, kecuali sihir yang dipelajari (dari orang-orang terdahulu). (Al-Muddatstsir:24)