|
قُمْ فَاَنْذِرْۖ
qum fa andzir
bangunlah, lalu berilah peringatan! (Al-Muddatstsir:2)
|
وَرَبَّكَ فَكَبِّرْۖ
wa rabbaka fa kabbir
Tuhanmu, agungkanlah! (Al-Muddatstsir:3)
|
وَثِيَابَكَ فَطَهِّرْۖ
wa tsiyâbaka fa thahhir
Pakaianmu, bersihkanlah! (Al-Muddatstsir:4)
|
وَالرُّجْزَ فَاهْجُرْۖ
war-rujza fahjur
Segala (perbuatan) yang keji, tinggalkanlah! (Al-Muddatstsir:5)
|
وَلَا تَمْنُنْ تَسْتَكْثِرُۖ
wa lâ tamnun tastaktsir
Janganlah memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak! (Al-Muddatstsir:6)
|
وَلِرَبِّكَ فَاصْبِرْۗ
wa lirabbika fashbir
Karena Tuhanmu, bersabarlah! (Al-Muddatstsir:7)
|
فَاِذَا نُقِرَ فِى النَّاقُوْرِۙ
fa idzâ nuqira fin-nâqûr
Apabila sangkakala ditiup, (Al-Muddatstsir:8)
|
فَذٰلِكَ يَوْمَىِٕذٍ يَّوْمٌ عَسِيْرٌۙ
fa dzâlika yauma'idziy yaumun ‘asîr
hari itulah hari yang sulit, (Al-Muddatstsir:9)
|
عَلَى الْكٰفِرِيْنَ غَيْرُ يَسِيْرٍ
‘alal-kâfirîna ghairu yasîr
(yang) tidak mudah bagi orang-orang kafir. (Al-Muddatstsir:10)
|
ذَرْنِيْ وَمَنْ خَلَقْتُ وَحِيْدًاۙ
dzarnî wa man khalaqtu waḫîdâ
Biarkanlah Aku (yang bertindak) terhadap orang yang Aku ciptakan dia dalam kesendirian. (Al-Muddatstsir:11)
|
وَّجَعَلْتُ لَهٗ مَالًا مَّمْدُوْدًاۙ
wa ja‘altu lahû mâlam mamdûdâ
Aku beri dia kekayaan yang melimpah, (Al-Muddatstsir:12)
|
وَّبَنِيْنَ شُهُوْدًاۙ
wa banîna syuhûdâ
anak-anak yang selalu bersamanya, (Al-Muddatstsir:13)
|
وَّمَهَّدْتُّ لَهٗ تَمْهِيْدًاۙ
wa mahhattu lahû tamhîdâ
dan Aku beri dia kelapangan (hidup) seluas-luasnya. (Al-Muddatstsir:14)
|
ثُمَّ يَطْمَعُ اَنْ اَزِيْدَۙ
tsumma yathma‘u an azîd
Kemudian, dia ingin sekali agar Aku menambahnya. (Al-Muddatstsir:15)
|
كَلَّاۗ اِنَّهٗ كَانَ لِاٰيٰتِنَا عَنِيْدًاۗ
kallâ, innahû kâna li'âyâtinâ ‘anîdâ
Sekali-kali tidak! Sesungguhnya dia telah menentang ayat-ayat Kami (Al-Qur’an). (Al-Muddatstsir:16)
|
سَاُرْهِقُهٗ صَعُوْدًاۗ
sa'ur-hiquhû sha‘ûdâ
Aku akan membebaninya dengan pendakian yang memayahkan. (Al-Muddatstsir:17)
|
اِنَّهٗ فَكَّرَ وَقَدَّرَۙ
innahû fakkara wa qaddar
Sesungguhnya dia telah memikirkan dan menetapkan (apa yang ditetapkannya). (Al-Muddatstsir:18)
|
فَقُتِلَ كَيْفَ قَدَّرَۙ
fa qutila kaifa qaddar
Maka, binasalah dia. Bagaimanakah dia menetapkan? (Al-Muddatstsir:19)
|
ثُمَّ قُتِلَ كَيْفَ قَدَّرَۙ
tsumma qutila kaifa qaddar
Kemudian, binasalah dia. Bagaimanakah dia menetapkan? (Al-Muddatstsir:20)
|
ثُمَّ نَظَرَۙ
tsumma nadhar
Kemudian dia memikirkan (untuk melecehkan Al-Qur’an). (Al-Muddatstsir:21)
|
ثُمَّ عَبَسَ وَبَسَرَۙ
tsumma ‘abasa wa basar
Kemudian, dia berwajah masam dan cemberut (karena tidak menemukan kelemahan Al-Qur’an). (Al-Muddatstsir:22)
|
ثُمَّ اَدْبَرَ وَاسْتَكْبَرَۙ
tsumma adbara wastakbar
Kemudian, dia berpaling (dari kebenaran) dan menyombongkan diri. (Al-Muddatstsir:23)
|
فَقَالَ اِنْ هٰذَآ اِلَّا سِحْرٌ يُّؤْثَرُۙ
fa qâla in hâdzâ illâ siḫruy yu'tsar
Lalu, dia berkata, “(Al-Qur’an) ini tidak lain, kecuali sihir yang dipelajari (dari orang-orang terdahulu). (Al-Muddatstsir:24)
|
اِنْ هٰذَآ اِلَّا قَوْلُ الْبَشَرِۗ
in hâdzâ illâ qaulul-basyar
Ini tidak lain kecuali perkataan manusia.” (Al-Muddatstsir:25)
|
سَاُصْلِيْهِ سَقَرَ
sa'ushlîhi saqar
Aku akan memasukkannya ke dalam (neraka) Saqar. (Al-Muddatstsir:26)
|
وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا سَقَرُۗ
wa mâ adrâka mâ saqar
Tahukah kamu apa (neraka) Saqar itu? (Al-Muddatstsir:27)
|
لَا تُبْقِيْ وَلَا تَذَرُۚ
lâ tubqî wa lâ tadzar
(Neraka Saqar itu) tidak meninggalkan (sedikit pun bagian jasmani) dan tidak membiarkan(-nya luput dari siksaan). (Al-Muddatstsir:28)
|
لَوَّاحَةٌ لِّلْبَشَرِۚ
lawwâḫatul lil-basyar
(Neraka Saqar itu) menghanguskan kulit manusia. (Al-Muddatstsir:29)